Jumat, Januari 17, 2025
Sejarah

Memahami Sirah Nabawiyah

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji bagi Allah pemilik alam semesta. shalawat dan salam atas junjungan nabi besar Muhammad, pembawa hidayah bagi manusia  dan pembawa cahaya, dan juga bagi keluarganya, sahabat-sahabatnya dan orang yang mengikuti jalannya hingga akhir zaman, amma ba’du:

Sirah perjalanan Rasulullah yang menjadi pilihan Allah, dan sejarah perjalanan para sahabatnya yang telah dibina dan ditarbiah secara langsung oleh rasullulah, yang kemudian lewat tangan-tangan mereka terjadilah perubahan besar dalam sejarah kehidupan umat manusia, adalah sejarah yang sangat agung. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan itu kemudian menjadi lembaran pencerahan sejarah yang terbesar dalam kehidupan umat manusia. Begitu agungnya pelaku sejarah reformasi kehidupan ini, hingga para malaikat dan nabi-nabi menanti kedatangannya sebelum tiba masa pengutusannya. Kehadirannya merupakan idaman manusia yang mendapat hidayah dari Allah, yang kemudian menjadi kenyataan yang hidup dipermukaan bumi ini. Dan setelah beliau meninggal, napak tilas kehidupannya senantiasa menjadi lembaran yang paling bernilai yang dibaca dan dipelajari oleh umat manusia.

Adapun fakta bahwa para malaikat menanti kehadirannya adalah berdasarkan hadits tentang al-miraj sebagaimana disebutkan dalam kesaksian nabi sendiri : ‘’ tatkala aku telah selesai dari masjidil aqsa ke baitil maqdis kemudian aku bermi’raj diaman aku tidak pernah menyaksikan pemandangan yang lebih indah sebelumnya. Pemandangan itulah yang diperlihatkan kepada siapa saja yang akan meninggal di antara kalian dan pandangan kedua matanya akan tertuju kepadanya. Temanku mengantarkanku ke tempat itu, hingga sampai pada pintu langit yang dikenal dengan nama bab al-hafazhah. Pintu itu dijaga oleh malaikat yang bernama ismail, dimana bersamanya ada 12000 malaikat. dan masing masing mereka juga membawahi 12.000 malaikat lagi. Tatkala rasulullah bercerita mengenai kejadian itu beliau membaca ayat: ’’tidak ada yang mengetahui jumlah tentara Allah dari malaikat kecuali Allah.’’ (al-mudadattstsir:74:31) begitu aku memasuki pintu itu ismail berkata: ‘’ siapa bersamamu wahai Jibril? ’’dia berkata:’’ Muhammad.’’ Dia bertanya lagi:’’apakah dia sudah diutus?’’jibril berkata:’’ya sudah’’, kemudian ismail berdoa lagi kebaikan diriku.’’

Pemimpin penjaga pintu itu yang memiliki anak buah banyak 144.000.000 malaikat (seratus empat puluh empat juta), dan tidak ada satupun dari malaikat yang bertanya:’’ apakah dia sudah diutus?’’, karena dia telah mengenal Muhammad . dia tahu bahwa Muhammmad adalah penghulunya anak cucu adam, dan penghulunya bangsa jin dan manusia.

Dalam riwayat bukhari, disebutkan bahwa setiap kali Jibril meminta untuk di bukakan pintu dari pintu-pintu langit yang tujuh, percakapan seperti ini selalu berlangsung, antara malaikat penjaga langit dengan jibril penghulunya para malaikat. Kemudian dia naik bersamaku ke langit . Tatkala pintu langit diminta untuk dibukaka, penjaganya bertanya:’’ siapa anda?’’ jibril menjawab;’’aku jibril,’’ kemudian penjaga itu kembali bertanya, ‘’siapa bersamamu?’’ jibril menjawab:’’Muhammad.’’ Lalu dia bertanya lagi;’’ apakah dia sudah diutus kepada umat manusia?’’jibril menjawab’’ sudah’’. Kemudian dia berkata;’’ selamat datang, tamu yang paling agung telah datang.’’tidak ada satupun yang bertanya kepada jibril dengan pertanyaan:’’ siapakah Muhammad itu?’’. Semuanya hanya bertanya:’’ apakah dia telah diututs?apakah dia telah diutus kepada umat manusia?’’

Termasuk bagaimana jibril memperkenalkan para nabi kepada Muhammad, dengan berkata:’’ini adalah Adam, ini adalah Yusuf’’, dan tidak ada seorang pun diantara mereka yang bertanya,’’ kamu siapa?’’ yang mereka katakan hanyalah:’’ atau dengan ungkapan lainnya;’’ selamat datang saudaraku yang baik dan seorang nabi yang shalih. ’’bagaimana mungkin mereka tidsak mengenalnya sementara Allah telah mengambil janji dari para rasul untuk beriman kepadanya. Dan janji itu tidak hanya terbatas kepada para rasul,  namun termasuk kepada para nabi, yang mendapatkan wahyu, yang jumlahnya sangat banyak, puluhan ribu atau ratusan ribu.

‘’ tatkala Allah mengambil sumpah para nabi sesuai dengan kitab yang diberikan kepada mereka masing-masing untuk senantiasa beriman kepada akhir zaman yang membenarkan misi dari dakwah mereka . Allah SWT berfirman ;’’apakah kalian telah mengikrarkannya?’’ mereka berkata;’’ kami telah mengikrarkannya,’’ allah berfirman; ‘’ bersaksilah kalian dan aku akan bersaksi bersama kali,’’[ali imran:81]

Dengan demikian Muhammad adalah nabinya para nabi, dan rasulnya para rasul yang tidak bisa dibantah. Dan tidak ada seorang nabi pun melainkan telah bercerita kepada kaumnya tentang nabi Muhammad. Khususnya para nabi yang tergolong sebagai ulul azmi. Adapun para nabi yang telah diturunkan kepada kitab- kitab suci, mereka telah memberikan rincian penjelasan tentang nabi Muhammad kepada para pengikut mereka, dan kitab-kitab suci mereka mangabadikan kejadian itu Allah berfirman : ‘’mereka yang kami turunkan kepada kitab suci, pasti mengenal dengan baik kriteria nabi Muhammad, sebagaimana mereka mengenal denga baik anak-anak mereka.[al-baqarah:146].

Allah juga telah mengabadikan dalam kitab suci mereka tentang gambaran umat Muhammad yang akan dibina dan akan dibimbing, termasuk ciri-ciri sahabatnya yang tampil membela dakwahnya. Bahkan sebagian diantara mereka telah disebutkan kepribadiannya secara detail seperti; Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali bin Abi Thalib, diamana merekalah yang dikategorikan dengan khulsfaurrasyidin. Merekalah yang melanjutkan estafet perjuangan nabi ke seluruh penjuru dunia ini. Inilah sifat-sifat mereka seperti yang diabadikan oleh al-qur’an, taurat, dan injil

‘’dialah Allah yang telah mengutus rasulnya dengan hidayah dengan agama yang benar ,supaya meninggikannya diata agama-agama yang lain, dan cukuplah Allah sebagai sanksi atas itu, Muhammad adalah rasulullah dan mereka yang bersama Muhammad dari sahabat-sahabatnya, ciri-ciri mereka adalah tegas terhadap orang-orang kafir dan bersikap lemah lembut dengan orang-orang yang beriman,  mereka ruku’ dan bersujud mencari keutamaan dan ridha allah, di wajah-wajah mereka telah nampak bekas-bekas sujud. Begitulah ciri-ciri mereka yang telah kami jelaskan pada kitab taurat, injil, dan al-qur’an. Ibarat sebuah tanaman yang mengeluarkan dahannya yang lebat dan rindang, dimana pemiliknya merasa senang melihatnya, dan untuk membuat orang-orang kafir marah. Sesungguhnya Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang besar. [al-fath:28-29].

Bila para malaikat yang berada dilangit, dan para nabi dan rasul yang berada di bumi,serta para pengikut rasul-rasul dan para pengikut kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelum datangnya nabi Muhammad, mereka semuanya mengenal Muhammad shallhu alaihi wasallam, dan mereka mengenal umatnya dan para sahabatnya                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     ,maka apakah pantas bagi seseorang muslim untuk bersikap masa bodoh dan tidak mempelajari sejarah perjalanan Nabinya?

Sesungguhnya buku-buku sirah sejak abad 15 abad lalu , dan sampai pada hari ini telah menjadi ketetapan alahh swt, bahwa ia selalu berulang secara teus menerus kejadian-kejadiannya. Dan dalam rangka memahami kejadian yang berulang itu, seiring perkembangan kebutuhan manusia dala kehidupan ini pada setiap zaman dan tempat, lalu muncullah pertanyaan;’’ apakah yang mampu dilakukan oleh muslim awam dalam berbekal dengan sirah nabi dan mengambil pelajaran dari telah sirah tersebut?’’

Ini adalah pertanyaan penting yang belum terjawab masih sebatas garis besar yang menggambarkan tentang pentingnya mempelajari sirah nabi, karena sirah nabi adalah aplikasi langsung dari al-quran dan hadits.

Kami yakin bahwa buku sirah yang paling populer dalam kehidupan umat islam dan dijadikan sebagai rujukan selama berabad-abad lamanya adalah sirah ibnu ishak. Kemudian ia di ringkas oleh al-allamah ibnu hisyam, dan akhirnya nama yang lebih populer setelah itu adalah sirah ibnu hisyam

Buku itulah yang menjadi pegangan dan rujukan dasar tentang sirah. Al-khatib dengan sanadnya dari harmalah bin yahya at- tuajibi berkat;’’ aku telah mendengar muhammad bin idris asy-syafi’i berkata;’’ siapa yang mau pemperdalam pengetahuannya tentang peperangan rasulullah maka hendaknya dia merujuk kepada kitab sirah muhammad bin ishak , dan sebenarnya dia juga punya kitab tentang al-magazi [peperangan nabi],. Tetapi buku tersebut belum sampai kepada kita secara utuh. Yang ada hanyalah sebagian isi dan kandungannya yang tersebar dalam kitab-kitab lainnya sebagai bahan rujukan.

Setelah itu, barulah bermunculan kitab-kitab sirah yang ditulis dari yang tebalnya beberapa lembar kertas sampai yang berjilid-jilid, hinggaada yang sampai melebihi 13 jilid. Umpanya kitab sirah terpanjang, adalah subulul huda wa ar- rasyad fi kairil ibad [ jalan hidayah dan petunjuk dalam sejarah manusian terbaik] tulisan nabi Muhammad bin Yusuf ash-shalihi asy-syaami, wafat tahun 942 H. Dia merujuk kepada 300 referensi kitab sirah yang telah ditulis sebelumnya. Dan patut diketahui bahwa ulama yang semasa dengan ibnu ishak, banyak yang telah meriwayatkan beberapa riwayat yang tidak disebutkan oleh ibnu ishak dan memberikan tambahan dari apa yang tidak ditulis oleh ibnu ishak, seperti; al waqidy dan musa bin uqbah , dan setelah keduanya datang al- thabari , maka dari itu , harus ada kitab sirah yang ringkas namun mencakup intisari dari pa yang telah ditulis oleh para ulama. Kitab itu harus memuat beberap kunci memahami sirah nabi sebagai batasan minimal yang harus diketahui oleh seorang muslim . kemudian buku catatan itu menjadi pegangan wajib pada setiap rumah tangga muslim, dan kami sangat berharap bahwa buku kecil inilah yang merealisasikan harapan itu. Kami telah hidup bersama sirah nabi sejak kecil , dan sekarang kami telah melewati usia 60 tahun dari kehidupan kami . dan semoga kami tidak slah kalau menganggap diri kami telah membaca mayoritas yang menjadi rujukan dalam masalah sirah nabiwiyah. Kami mendapat kemudian dengan berkesempatan menulis buku-buku sirah; ada yang panjang , ada yang ringkas , dan ada juga yang sistematis. Jumlahnya telah mencapai 15 buku, dari buku kecil hingga buku besar, ada yang telah di terbitkan dan ada yang dalam upaya penerbitan

Kami berharap semua itu menjadi bekal bagi kami dalam menemui Allah setelah bekal akidah bahwa tidak ada Allah selain Allah , pada hari tidak ada lagi manfaatnya harta benda dan anak-anak, kecuali orsang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih

Kami merasa bahwa diakhir-akhir hayat kami ini, kami hidup bersama rasullulah, dani tulah surga kami di dunia ini, kami melakukan itu disebabkan panggilan cinta kami kepada rasullullah. Kami berdoa mudah-mudahan  Allah menjadikan kami, sebagai kekasih orang yang kami cintai ( Muhammad SAW) kelak dihari akhirat, dan kami akan komitmen memanjatkan doa kami itu setiap hari.

 Tatkalah apa yang telah kami tulis dan apa yang akan kami tulis tentang sejarah perjalanan nabi-mu, ya Allah jadikanlah kami orang yang ikhlas karena mengharap ridha-mu semata, menjadi amalan yang sesuai dengan ajaran-mu dan ajaran rasul-mu. Ya allah terimalah di sisimu dan sebarkanlah buku ini di muka bumi mu, dan dengan tulisan ini tambahlah kecintaanku kepada- mu dan kepada nabi-mu. Anugrahilah kepadaku kemampuan untuk meneledani nabi –mu wahai Alllah pemilik alam semesta. Ya Allah dengan kcintaan yang demikian itu, maka berikanlah kepadaku syafa’at nabi mu, dan kesempatan menemaninya di surga-mu

Setelah memlaui masa yang cukup lama dalam perkenalan kami denga sirah nabi Muhammad, lahirlah buku kecil ini. Kami sengaja menjadikan empat puluh judul sebagai kajian inti dalam sirah nabi secara umum. Setiap judul kami jelaskan intisari dari apa yang mesti diketahui oleh setiap muslim, agar buku kecil ini menjadi teman setia setiap rumah, mudah dicerna,  dan jauh dari pengulangan . Kami mencontoh imam nawawy yang telah memberikan suri tauladan dalam penulisan buku haditsnya [al-arba’in an-nawawiyyah]. Kami memandangnya sebagai pijakan dalam beragama melalui perkenalan dengan sirah. Menurut hemat kami sesungguhnya empat puluh satu masalah mengenai sirha ini, adalah ukuran minimal pemahaman seorang muslim tentang sirah. Kajian ini juga termasuk mengambil contoh kajian empat puluh satu naslah dalam aqidah dan ushuluddin, dan lain-lainnya, yang ditulis sepanjang sejarah islam. Kami memeberi judul ;’’al-arba’in fi sirah sayyidil mursalin . (empat puluh kunci memahami sirah nabi terbaik )’’ landasan utama dalam penulisan buku ini  adalah berdasarkan riwayat ibnu ishak , tetapi tidak berpegang secara mutlak. Kami berharap bahwa kami telah menempuh jalan ulama salaf dan ulama hadits dalam cara penulisan sirah, seperti yang telah dilakukan oleh antara lain; adz-dzahaby,al-baihaqi, ibnu katsir, ath-thabary, as-suyuthy , al-hafizh,ibnu hajr al-‘asqalany, dan ulama yang menjadi pikjakan ilmu hadits dan ilmu jarah dan ta’dil [ metode krtik atas perawi hadits]. Semogakajian ini jauh dari penerapan yang tidak semestinya dan sewajarnya dalam menerapkan metode yang direpakan oleh ahlul hadits terhadap metode penulisan sirah dan sejarah islam. Sesungguhnya ulama hadits telah memperkenalkan metode tersebut selama beberapa abad, namun mereka belum pernah bisa mempraktikannya dan menrepkannya.

Tentunya keutamaan penulisan buku ini trmasuk kembali saudara DR. Raakan Abdul Karim Habib, guru sebesar pada jurusan komunikasi pada Universitas al- Malik Abdul Aziz. Dialah yang punya ide dan selalu mengingatkan dan mendorong kami untuk menulis buku sirah dengan cara seperti ini, tanpa menganulir keutamaan buku manapun yang telah ditulis dalam masalah ini.

Kami berharap buku ini bermanfaat bagi siapapun dan berada dimanapun di muka bumi karena kemudahan mempelajarinya dan mencernanya; baik dari sisi bentuknya yang kecil, mudah dibawa, dan isi kandungannya yang sederhana dan merupakan kebutuhan mutlak bagi setaip muslim. Kami konsisten dengan batasan kriteria- kriteria agar bukuini memenuhi kebutuhan umat islam tanpa batas usia tingkal intelektual. Terkadang kami mengangkat kisah dengan alur cerita yang tidak terlalu penting.

Namun semua itu lakukan untuk senantiasa menjaga daya tarik dan keindahan penulisan, agar kemasan ceritanya selalu tampil menarik. Dan terkadang kami memasukkan dalil tanpa komentar dari kami, kecuali dalam kondisi terpaksa ketika kami memadukan atau meringkas atau membuang. Dan apabila ada kata-kata yang kurang jelas, maka kami jelaskan untuk mencapai sasaran yang dimaksud.

Akhirnya kami berharap kepada Allah, semoga dapat menerima amal baik ini,memberikan balasan yang terbaik, dan menyampaikannya kepada maksud dan tujuan dari tulisnya buku ini. Dan kami sel;alu berterima kasih kepada saudara DR. Raakan yang memiliki ide awal dari penulissan buku ini, membantu kami secara pemikiran, penerbitannya, dan distribusinya. Kami berharap Allah membangkitkan kita di bawah bendera penghulunya para nabi menjadi keksaih yang menemaninya dalam surga an-na’im dan akhir dari harapan dan doa kita adalah segala puji bagi allah penguasa dari harapan dan doa kita adalah segala puji bagi allah penguasa semesta alam. Selesaiditulis pada Rabiul Awal 1420 H,bertepatan dengan 15 juni 1999 M.

Penulis : DR Munir Muhammad al-ghadhban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *